UNSUR SENYAWA DAN CAMPURAN
A. UNSUR
Unsur adalah zat tunggal atau zat murni yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.
Berdasarkan sistem periodiknya, unsur dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu unsur logam, semilogam, dan nonlogam.
1) Unsur Logam
Unsur logam memiliki beberapa sifat khusus,
- Berwujud padat
- Berwarna putih mengkilap/keperakan/abu-abu/kuning
- Penghantar listrik yang baik
- Mempunyai titik didih atau titik leleh yang tinggi
- Dapat dibentuk menjadi lempengan atau lembaran.
- Contoh unsur logam antara lain aluminium (Al), barium (Ba), besi (Fe), emas (Au), kalium (K), kalsium (Ca), perak (Ag), kromium (Cr), magnesium (Mg), mangan (Mn), natrium (Na), dan nikel (Ni).
2) Unsur Semilogam
- Unsur semilogam disebut juga dengan istilah metaloid karena dapat bersifat layaknya unsur logam maupun nonlogam.
- Umumnya, unsur ini bersifat semikonduktor. Jadi, saat suhu rendah, unsur ini tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik (isolator), sedangkan saat suhu tinggi, unsur ini dapat menghantarkan listrik dengan baik (konduktor).
- Unsur semilogam berwujud padat, namun teksturnya lebih rapuh dibandingkan unsur logam serta berwarna abu-abu mengkilap atau keperakan.
- Contohnya, boron (B), silikon (Si), germanium (Ge), arsen (As), antimon (Sb), tellurium (Te), dan polonium (Po).
3) Unsur Non-logam
Unsur non logam memiliki beberapa sifat khusus
- Berwujud padat, cair, dan gas pada suhu ruangan.
- Umumnya, berwarna tidak mengkilap,
- Bukan penghantar listrik dan panas yang baik,
- Mempunyai titik didih atau titik leleh yang rendah,
- Tidak dapat dibentuk, direntangkan, atau ditarik.
- Contoh unsur nonlogam berbentuk padat di antaranya belerang (S), fosforus (P), karbon (C), silikon (Si), dan iodin (I). Sementara itu, unsur nonlogam berbentuk gas antara lain fluorin (F), helium (He), hidrogen (H), klorin (Cl), nitrogen (N), oksigen (O), dan neon (Ne). Bromin (Br) merupakan unsur nonlogam berbentuk cair.
ATOM
Nah bagian terkecil dari unsur disebut dengan ATOM
- Atom adalah suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi secara kimiawi. Dalam bahasa Yunani, atom berarti tidak terbagi (a = tidak, tomos = terbagi).
- Istilah atom pertama kali ditemukan oleh dua orang ahli filsafat Yunani yaitu Leucippus dan Democritus sekitar 450 tahun sebelum masehi yang mengatakan bahwa setiap semua materi disusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi-bagi. Partikel-partikel kecil.itu diberi nama atom.
Perkembangan Teori Atom
1. Teori Atom Dalton (John Dalton)
Dalton menyatakan bahwa atom berbentuk seperti bola pejal
Isi teori atom John Dalton adalah seperti berikut ini:- Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur-unsur dan tidak dapat dibagi lagi.
- Atom-atom sejenis mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom-atom dengan unsur tidak sejenis memiliki sifat yang berbeda.
- Dalam reaksi kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan atom.
- Atom dapat bergabung dengan atom lainnya untuk membentuk molekul dengan perbandingan bulat dan sederhana.
Dalam perkembangannya teori atom Dalton memiliki beberapa kekurangan namun konsep bola pejal atom dalton tetap digunakan
2. Teori Atom Thomson (Sir Joseph John Thomson)
- Isi dari teori atom yang dimiliki oleh Thomson adalah sebuah bola pejal atau bola biliar yang bermuatan positif yang memuat beberapa partikel bermuatan negatif atau elektron. Elektron-elektron ini akan tersebar pada bola seperti kismis pada roti.
- Teori atom Thomson bisa disebut dengan sebutan teori roti kismis. Dinamakan teori roti kismis karena muatan negatifnya atau elektron (kismis) mengelilingi atom yang bermuatan positif (roti).
3. Teori Atom Rutherford (Ernest Rutherford)
- Rutherford dan kedua asistennya menemukan inti atom pada tahun 1910.
- Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron-elektron yang bermuatan negatif seperti model tata surya.
Bohr mengungkapkan bahwa inti atom terdiri dari Proton dan Neutron dan elektron-elektron mengelilingi inti atom dilintasan-lintasan tertentu yang disebut dengan kulit elektron atau tingkat energi. Setelah mengelilingi inti atom, elektron itu bisa berpindah dari satu kulit ke kulit lainnya dengan penyerapan atau pemancaran dari beberapa energi tertentu.
Jumlah proton, neutron dan electron pada suatu atom ditunjukkan oleh notasi atom.
- Suatu atom memiliki nomor atom dan nomor massa.
- Nomor atom adalah jumlah proton dari sebuah inti atom,
- Nomor massa merupakan jumlah proton ditambah jumlah neutron.
B. SENYAWA
- Adalah Gabungan dua unsur atau lebih melalui reaksi kimia
- Meskipun senyawa terdiri atas unsur-unsur, saat unsur tersebut berikatan, zat yang terbentuk ini memiliki sifat yang berbeda dengan unsur penyusunnya.
- Jadi, setelah unsur membentuk senyawa, senyawa tersebut akan membentuk zat baru yang berbeda dengan unsur penyusunnya.
- Wujud senyawa juga dapat sangat berbeda dari unsur pembentuknya.
- Contohnya air, Air merupakan gabungan dari unsur hidrogen (H) dan oksigen (O) dengan rumus kimianya, yaitu H2O. Nah, melalui reaksi kimia, air dapat diuraikan kembali menjadi hidrogen dan oksigen. Meskipun hidrogen dan oksigen sama-sama berwujud gas, tapi, saat mereka bersatu dan saling mengikat, wujudnya dapat berubah menjadi cair. Magic, bukan?
- Senyawa memiliki perbandingan komposisi yang tetap. Air, misalnya, selalu terdiri atas 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen
- Senyawa yang terbentuk hanya dapat diuraikan kembali menjadi unsur-unsur penyusunnya dengan cara-cara kimia.
Berdasarkan asal pembentukkannya, senyawa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik.
a. Senyawa organik
- Berasal dari makhluk hidup atau dari proses fotosintesis.
- Senyawa ini terdiri dari unsur karbon (C) sebagai rangkaian utamanya.
- Sifat senyawa organik tidak mudah larut dalam air, namun akan larut jika dicampur dengan pelarut yang sifatnya organik juga.
- Cenderung akan mudah terbakar.
- Contoh senyawa organik antara lain gula (C12H22O11), alkohol (C2H5OH), dan urea (CO(NH2)2).
b. Senyawa anorganik
- Berasal dari sumber daya mineral yang terdapat di bumi.
- Senyawa ini memiliki titik didih atau titik leleh yang relatif tinggi dibandingkan dengan senyawa organik.
- Senyawa anorganik memiliki sifat mudah larut dalam air dan cenderung tidak mudah terbakar.
- Contoh senyawa anorganik, yaitu air (H2O), garam (NaCl), karbon dioksida (CO2), dan masih banyak lagi.
MOLEKUL
Jika di dalam unsur terdapat atom penyusunnya, di dalam senyawa terdapat molekul. Jadi bagian terkecil dari senyawa disebut dengan molekul
Pengertian Molekul
- Molekul adalah gabungan dari dua atau lebih atom, bisa terbentuk dari atom yang sama.
- Contoh molekul di antaranya, hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Bisa juga terbentuk dari atom yang berbeda, contohnya, air (H2O), karbon dioksida (CO2), atau karbon monoksida (CO).
Jenis-Jenis Molekul
- Molekul yang tersusun atas atom yang sama dinamakan molekul unsur,
- Molekul yang dibangun oleh atom berbeda disebut molekul senyawa.
- Molekul yang terbentuk dari dua atom, baik atom yang sama ataupun beda disebut molekul diatomik. Selain itu, atom juga bisa membentuk molekul poliatomik, yaitu molekul yang tersusun atas tiga atau lebih atom, contohnya seperti ozon (O3) dan belerang atau sulfur (S8).
C. CAMPURAN
- Campuran adalah suatu zat yang terbuat dari gabungan dua atau lebih zat yang berbeda tanpa melalui reaksi kimia.
- Gabungan zat-zat ini bisa berupa senyawa dengan senyawa, unsur dengan unsur, atau senyawa dengan unsur.
- Namun, zat tersebut tidak dapat bersatu secara kimiawi karena masih mempertahankan sifat aslinya.
Berdasarkan sistem dispersi (Penyebaran atau distribusi partikel-pertikel dalam campuran) campuran dikelompokkan menjadi larutan, suspensi, dan koloid.
1. Larutan
Larutan adalah sistem dispersi yang partikel-partikel zat terdispersi dan partikel medium pendispersinya tidak dapat dibedakan, bahkan jika menggunakan mikroskop ultra. Oleh sebab itu, sitem dispersi larutan bersifat homogen. Misalnya, gula dengan air atau garam dengan air.
2. Suspensi
Suspensi adalah sistem dispersi yang terdiri dari partikel-partikel terdispersi yang relatif besar dan tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Dengan demikian, sistem dispersi tersebut bersifat heterogen. Contohnya adalah air kapur, campuran air, dan pasir.
3. Koloid
Koloid adalah sistem dispersi yang terdiri dari partikel-partikel kecil dari suatu zat, yang disebut fase terdispersi, dalam fase lain, yang disebut medium pendispersi. Baik fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berbentuk padat, cair, atau gas. Sistem dispersi koloid bersifat heterogen.
PEMISAHAN CAMPURAN
Pemisahan campuran dilakukan untuk berbagai tujuan. Beberapa di antaranya adalah untuk memurnikan suatu zat, menghilangkan endapan yang mengganggu, memisahkan zat agar dapat dimanfaatkan kembali, dan sebagainya.
Sifat campuran akan mempengaruhi metode pemisahan yang dipilih agar tujuan tercapai.
a. Pemisahan Campuran pada Partikel Tidak Larut
Pemisahan campuran pada partikel tidak larut dilakukan pada campuran berjenis suspensi dan koloid, karena partikel zat yang dilarutkan lebih besar dibandingkan partikel zat pelarutnya.
Beberapa metode pemisahannya dijelaskan sebagai berikut.
1) Dekantasi
Metode dekantasi dilakukan untuk memisahkan suspensi. Suspensi dibiarkan cukup lama sehingga sebagian besar sedimen/endapan terkumpul di dasar wadah. Cairan di atas sedimen kemudian dituangkan dengan hati-hati ke dalam wadah lain.
2) Pengayakan dan Penyaringan
Pengayakan adalah metode pemisahan sangat sederhana yang banyak dilakukan, tanpa perlu meng gunakan alat-alat yang sulit didapat. Tujuannya adalah untuk memisahkan partikel kecil dari partikel yang lebih besar. Lubang pada ayakan diatur sesuai kebutuhan pemisahan.
Metode penyaringan (filtrasi) menggunakan prinsip yang sama, yang pembedanya adalah ukuran partikel yang akan dipisahkan.
Metode penyaringan digunakan untuk memisahkan partikel yang jauh lebih kecil dibandingkan pengayakan.
Alat yang digunakan umumnya adalah kertas atau kain penyaring yang memiliki pori-pori kecil.
Metode ini banyak digunakan misalnya pada penyaringan serbuk kopi agar didapatkan air kopi yang bebas endapan, atau digunakan pada masker yang digunakan untuk menahan partikel debu.
3) Sentrifugasi
- Metode sentrifugasi menggunakan gerakan partikel dalam proses pemisahannya. Contohnya adalah proses pengeringan baju.
- Dengan pemutaran yang sangat cepat, partikel air yang terserap dalam pakaian basah akan terpisah dan mengalir melalui lubang-lubang di dinding tabung, kemudian mengalir keluar mesin cuci melalui pipa atau selang.
- Proses yang sama juga digunakan pada proses pemisahan darah dan susu.
4) Pemisahan Magnetis
Magnet dapat mengangkat besi dan baja. Magnet tidak berfungsi pada plastik, kaca, kertas atau karton. Karenanya, magnet menjadi cara termudah untuk memisahkan besi dan baja dari bahan non-magnet.
b. Pemisahan Campuran pada Partikel Larut
Pemisahan campuran pada partikel larut dilakukan untuk partikel zat yang lebih kecil di bandingkan pemisahan campuran pada partikel tak larut. Beberapa metode pemisahannya dijelaskan sebagai berikut.
1) Evaporasi dan Kristalisasi
Penyaring tidak dapat memisahkan partikel zat terlarut dalam larutan karena partikelnya terlalu kecil untuk ditangkap oleh filter apa pun. Namun kristal murni dari zat terlarut (disebut residu) akan tertinggal jika pelarut dipanaskan sehingga menguap dan menjadi gas. Mendidihkan larutan mempercepat proses penguapan. Prinsip inilah yang digunakan pada metode evaporasi dan kristalisasi. Salah satu pemanfaatan metode ini adalah pada proses pengolahan garam dari air laut.
2) Distilasi/Penyulingan
Distilasi juga melibatkan penguapan seperti pada metode evaporasi, tujuannya untuk mengumpulkan pelarut yang menguap sehingga tidak membiarkannya lepas ke udara. Pelarut yang menguap didinginkan dan dikondensasikan kembali menjadi cairan, kemudian dikumpulkan. Cairan ini dikenal dengan nama distilat. Seperti dalam penguapan, zat yang tersisa di wadah aslinya dikenal sebagai residu. Air keran yang tidak murni karena mengandung zat lain seperti kotoran, fluorida, dan klor, perlu didistilasi untuk memeroleh air murni atau air suling.
3) Kromatografi
Kromatografi adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan warna pada tinta, pewarna makanan, dan campuran warna lainnya. Media yang digunakan berupa kertas minyak atau kertas saring, berisi bercak campuran yang ditempatkan di kotak dengan pelarut (misalnya air). Warna yang berbeda bergerak dengan sendirinya menjadi terpisah-pisah di sepanjang media tersebut.
No comments:
Post a Comment